BIMBINGAN DAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN HIDUP WANITA TUNA SUSILA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL WANITA “WANODYATAMA" SURAKARTA

Kohar, "Bimbingan dan konseling individu dalam meningkatkan kebermaknaan hidup wanita tuna susila di panti pelayanan sosial wanita "wanodyatama" Surakarta". Tesis, Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies dengan konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Pembimbing ; Dr. Imam Mujahid, M. Ag. Kebermaknaan hidup bagi seseorang khususnya wanita sangat penting, karena menjadi dasar akan segala langkah dan perilaku yang dia lakukan. Wanita yang tidak dapat menemukan kebermaknaan hidupnya dengan baik akan cenderung berperilaku negativ dan tidak memperhatikan norma-norma yang berlaku, seperti wanita yang menganggap prostitusi sebagai jalan pintas dalam mengahadapi permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis terkait bimbingan dan konseling individu dalam meningkatkan kebermaknaan hidup wanita tuna susila di panti pelayanan sosial wanita "wanodyatama" Surakarta. Manfaat penelitian ditinjau secara teoritis dan praktik. Manfaat teoritis diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan bimbingan konseling individu khususnya. Manfaat praktis hasil penelitian, sebagai sumbangan gagasan dan menambahkan ilmu tentang bimbingan dan konseling individu dalam meningkatkan kebermaknaan hidup wanita tuna susila. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Data diperoleh melalui wawancara mendalam, pengamatan terusmenerus, dan studi dokumentasi. Keabsahan data dilakukan melalui trianggulasi sumber dan metode. Analis data menggunakan model analisis interaktif Miles & Huberman yang dilakukan melalui empat kegiatan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling individu sangat efisien dalam meningkatkan kebermaknaan hidup penerima manfaat. Penerima manfaat yang tidak dapat menemukan makna hidupnya dengan baik setelah dibimbing dengan belajar berkomitmen, pembiasaan perilaku positif mereka dapat memahami diri sendiri secara mendalam dengan menganti pemikiran yang irasional menjadi rasional. Untuk menunjang bimbingan dan konseling individu pembimbing juga memberikan kegiatan terarah seperti : bimbingan kelompok, ESQ dan renungan malam. Secara umum tahapan proses bimbingan dan konseling individu ada 4 tahap, yaitu : 1) tahap assesmen, 2) tahap perencanaan dan pelaksanaan, 3) tahap penyaluran dan 4) tahap lanjutan. Setelah dilakukanya bimbingan dan konseling individu para penerima manfaat mampu mengerti dan mempunyai gambaran yang jelas tentang maksud dan tujuan hidupnya, sehingga para wanita tuna susila dapat hidup dimasyarakat dengan baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku